Rabu, 19 Juni 2013

Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar dan pengetahuan bagi Masyarakat






Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.
Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.
 Perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan tiap orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan kalau warga masyarakat itu masing-masing menambah pengetahuannya melalui pustaka pilihannya, maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Kalau kita sepakat bahwa perbaikan mutu perikehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan warganya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan kemasyarakatan niscaya turut berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan masyarakat yang bersangkutan.
 Perpustakaan terbagi menjadi Perpustakaan Sekolah, yang terdapat dalam sekolah, dan Perpustakaan yang terdapat dalam masyarakat umum.
Disini Saya akan membahas tentang Permustakaan Umum yaitu perpustakaan yang terdapat dalam Masyarakat.

Perpustakaan Umum merupakan salah satu sumber pengetahuan atau belajar yang sangat berguna bagi masyarakat. Perpustakaan Umum mempunyai peran sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan.Dari perpustakaan Umum tersebut masyarakat bisa mencari sesuatu yang bisa menopang kelanjutan hidupnya yaitu dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan dari perpustakaan.Jadi perpustakaan merupakan salah satu alat  memajukan dan mensejahterakan bagi masyarakat bagi yang mau memanfaatkannya.
Adapun Perpustakaan umum memilki sangat banyak fungsi, diantaranya :
1) Perpustakaan Umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning). Perpustakaan Umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas.
2) Perpustakaan Umum sebagai katalisator perubahan budaya. Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala perilaku yang meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat.
3. Perpustakaan Umum sebagai agen perubahan sosial. Idealnya, Perpustakaan Umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain.
4. Perpustakaan Umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.

Sumber:
  Sulistyo, Basuki ; 1991
http://aurajogja.wordpress.com

Manfaat Penggunaan Internet dalam pendidikan






A. Pengertian Internet
Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet.Ia mengandungi lebih daripada 50 ribu rangkaian komputer di seluruh dunia, lebih daripada 6.6 juta komputer hos dan lebih daripada 50 juta pengguna dari lebih daripada 160 buah negara (Zoraini, 1995). Dalam rangkaian Internet, terdapat berbagai jenis bahan yang berjuta-juta bilangan dan sentiasa bertambah dari sehari ke sehari. Bahan-bahan ini termasuklah artikel, imej grafik, perisian komputer, video, audio, majalah, kertas persidangan, permainan, projek dan sebagainya. Di dalam Internet terdapat lebih daripada 8 000 kumpulan diskusi eletronik.


B.  Manfaat Internet dalam Pendidikan
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan konvensional di lembaga pendidikan tinggi.
a. Manfaat internet bagi lembaga pendidikan.
Bagi lembaga pendidikan seperti Depdiknas, sekolah negeri, sekolah swasta, universitas, dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pendidikan, manfaat penggunaan internet banyak, antara lain:
1) Memperkenalkan kepada orang-orang tentang lembaga dengan membuatkan web lembaganya di internet.
2) Untuk melakukan penerimaan pegawai baru, siswa baru, dan mahasiswa baru lembaga dapat melakukan dengan sistem online di internet, sehingga lebih efisien waktu dan biaya.
3) Untuk beberapa lembaga perguruan tinggi internet dimanfaatkan untuk legalisasi online.
4) Antara lembaga satu dengan lembaga lain pasti membutuhkan kerja sama maupun pembandingan, dengan internet hal-hal semacam itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.



 
b. Manfaat internet bagi pendidik.
Untuk pendidik internet bermanfaat dalam berbagai hal, antara lain:
1) Internet bermanfaat untuk mencari bahan materi ajar yang akan diberikan kepada anak didik.
2) Akses ke sumber informasi.
Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap
3) Internet digunakan sebagai alat berdiskusi antar pendidik.
Sesama pendidik akan lebih baik bila berdiskusi dan saling mengkritisi. Pendidik dapat berdiskusi dan mengkritisi tentang materi ajar, kurikulum baru, cara mengajar, dan lain sebagainya
4) Internet dimanfaatkan oleh pendidik agar anak didik mengumpulkan tugas melalui fitur email.
Jadi waktu, tenaga, dan materi dapat ditekan karena dengan internet tempat yang jauh bisa terasa begitu dekat.



 C. Manfaat Internet bagi Pelajar
1) Membebaskan para pelajar dari gaptek.Karena Banyak guru zaman sekarang yang sudah mulai menggunakan internet dalam menyampaikan pelajaran atau mengumpulkan tugas.Apalagi bila anda sudah berada di bangku perkuliahan, maka internet tidak akan bisa dipisahkan.
2) Memperluas pengetahuan dan wawasan yang sangat diperlukan oleh pelajar untuk mengembangkan dirinya.  Bila guru belum sempat menyelesaikan bahan pelajaran di kelas, maka anda bisa melengkapinya dengan mencari di internet
3) Para pelajar dapat memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dapat membantu pelajar tersebut untuk bersosialisasi tanpa harus merasa canggung karena tidak berhadapan secara langsung. Anda dapat tetap berkomunikasi dengan teman yang lama tidak bertemu atau yang berada jauh di luar kota.



sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
 Miarso, Yusufhadi. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
http://www.manfaatinternet.net

Jumat, 31 Mei 2013

Metode Ilmiah dan Emplementasinya


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Dan, manusia sebagai subjek pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia. Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersuber pada jiwa. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya menusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu, maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh pengetahuan, maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saat itu menciptakan mitos. Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat, danlagenda. Sehingga terdapat beberapa cara untuk mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka (perasaaan), intuisi (batiniah), dan coba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuai dengan keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error. Adapun syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.
Dan, untuk dapat memenuhi syarat ilmu pengetahuan seperti yang tersebut di atas, maka diperlukanlah metode ilmiah. Metode ilmiah adalah cara atau  prosedur dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Dalam hal ini, metode ilmiah menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh pengetahuannya.
Cara berpikit deduktif adalah cara berpikir di mana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus tersusun dari dua buah pernyataan (premis mayor/minor) dan sebuah kesimpulan. Cara berpikir induktif terkait dengan pengetahuan rasionalisme. Rasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran. Cara berpikir induktif adalah kebalikan dari cara berpikir deduktif. Sehingga, dalam prakteknya diperlukan empirisme, yaitu paham yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumberkebenaran.


B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Ilmu Alamiah Dasar
2.      Apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah?
3.      Bagaimanakah tahapan-tahapan dalam metode ilmiah?
4.      Bagaimanakah implementasi metode ilmiah terhadap pengembangan ilmu?
5.      Sifat Ilmu Pengetahuan Dan Metode Ilmiah

.


BAB II
PEMBAHASAN
A.ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.

·         Manusia yang Bersifat Unik
Ciri-ciri Manusia
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak.
e.     Tumbuh dan berkembang biak
f.    Berinteraksi dengan lingkungan
            g.   Sampai pada saatnya mengalami kematian
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah yang menjadi sifat unik manusia.

·         Kuriosita atau Rasa Ingin Tahu dan Akal Budi
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap.
Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagaimana dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya (HIV AIDS).


·         Perkembangan Alam Pikiran Manusi
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingintahu yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumiyang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu)

B. PENGERTIAN METODE ILMIAH
Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang merupakan gabungan dari kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Metode ilmiah berarti cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.
           Menurut Almadk (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh suatu interelasi. Sedangkan menurut Suastra, I Wayan (2005) menyatakan bahwa metode ilmiah adalah cara dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah, yang merupakan sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada data empiris.
 Jadi metode ilmiah adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi (fakta-fakta) tentang berbagai fenomena alam dan kehidupan yang disusun secara sistematis, objektif dan logis.

B.   CIRI-CIRI METODE ILMIAH
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Ø  Objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, yakni kesuaiannya atau kebenarannya dibuktikan dengan hasil pengindraan atau empiris.
Ø  Metodik, yakni suatu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu, teratur dan terkontrol.
Ø  Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri.
Ø  Berlaku umum, yakni pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi oleh semua orang, dengan cara ekperimen yang sama dan akan memperoleh hasil yang sama pula atau konsisten sifatnya.

C. TAHAPAN-TAHAPAN METODE ILMIAH
1)      Observasi atau Pengamatan
Penelitian ilmiah biasanya dimulai dengan observasi dari sebuah kejadian yang tidak dapat dijelaskan dan kejadiannya berulang-ulang. Semua informasi yang diperoleh melalui hasil observasi dari suatu kejadian disebut petunjuk empiris.
2)       Perumusan masalah
Perumusan masalah bertujuan untuk memperjelas luas masalah yang dibahas. Masalah yang dijelaskan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah dan umumnya rumusan masalah berkenaan dengan pertanyaan apa, bagaimana, kapan, dimana, siapa, dan mengapa masalah tersebut yang diteliti.
3)      Penyusunan kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling terkait dan membentuk kostelasi permasalahan, yang disusun secara rasionil berdasarkan premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya.
4)      Pengajuan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoritis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hipotesis ada dua macam, yaitu hipotesis alternatif, yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh dari variabel manipulasi terhadap respons dan hipotesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara variabel manipulasi terhadap variabel respons.
5)      Prediksi atau Peramalan
Prediksi merupakan tindakan untuk membuat ramalan atau proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul dari kegiatan ilmiah yang  dilakukan.
6)      Pengujian hipotesis atau Eksperimen
Eksperimen adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh saintis yang sengaja dibuat dan diatur untuk membuat memperoleh petunjuk empiris yang sahih dan reliable (terpecaya), namun sebelum bereksperimen, seorang saintis terlebih dahulu perlu menyusun perencanaan tentang eksperimen yang dilakukan.
7)      Penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian yang diterima atau tidaknya sebuat hipotesis. Dalam membuat kesimpulan seorang peneliti harus lepas dari unsur subjektif dan tetap berpedoman pada pandangan objektif yang berdasar pada hasil penelitian. Kesimpulan yang diperoleh dapat bersifat mendukung hipotesis maupun menolak hipotesis.
Jika beberapa hasil penelitan tetap memberikan dukungan kepada hipotesis, maka hipotesis terangkat lebih tinggi menjadi suatu teori. Jika pengujian terhadap teori tersebut tidak terbantah , maka teori akan menjadi suatu hukum ilmiah.
8)      Publikasi
Suatu temuan tidak akan ada artinya jika temuan yang diperoleh tidak dikomunikasikan ke masyarakat ilmiah. Baberapa bentuk komunikasi ilkiah yang dilakukan adalah berupa laporan ilmiah maupun seminar ilmiah.            
Keseluruhan langkah tersebut harus ditempuh agar suatu penelaahan dapat disebut ilmiah karena langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah yang lain. Pentingnya metode ilmiah bukan saja dalam proses penemuan dan pembuktian ilmu pengetahuan, namun terlebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tersebut kepada masyarakat ilmiah.  

Observasi
Data Awal



Hipotesis

Eksperiment
Hasil Eksperimen

Kesimpulan



Teori


Gambar 1. Diagram Metode Ilmiah

D. IMPLEMENTASI METODE ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN   ILMU

           Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, maupun prinsip. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Salah satu bentuk pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang sering disebut ilmu. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dan logis yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu teori korespondensi dan koherensi.
           Korespondensi dan koherensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh dan melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasi oleh cara berpikir rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui suatu  penelitian .
           Penelitian sebagai upaya memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting, yaitu pengamatan dan penalaran. Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran, maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empiris (berdasarkan fakta).
Metode ilmiah boleh dikatakan merupakan sutu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur dalam pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah memiliki hubungan yang sangat dekat. Pentingnya metode ilmiah bukan saja dalam proses penemuan dan pembuktian ilmu pengetahuan, namun terlebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan illmiah tersebut kepada masyarakat ilmiah karena penemuan ilmiah tersebut telah tersusun secara sistematis.


BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
              Metode ilmiah merupakan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi (fakta-fakta) tentang berbagai fenomena alam dan kehidupan yang disusun secara sistematis, objektif dan logis. Metode ilmiah bersifat objektif, metodik, sistematik, serta berlaku umum (generalisasi).
              Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ilmiah meliputi: observasi atau pengamatan, perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir, menentukan hipotesis, prediksi atau peramalan, pengujian hipotesis atau eksperimen, penarikan kesimpulan, serta publikasi.
              Ada tiga teori kebenaran dalam berpikir ilmiah, yaitu teori koherensi, teori korespondensi, dan teori pragmatisme. Ilmu-ilmu alam pada umumnya menuntut kebenaran yang korespondensi karena fakta- fakta objektif sangat dituntut terhadap setiap pernyataan.
              Metode ilmiah merupakan suatu langkah terhadap pengejaran kebenaran yang ditur dalam pertimbangan-pertimbangan logis. Metode ilmiah tidak saja berguna dalam proses penemuan dan pembuktian ilmu pengetahuan, namun terlebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tersebut kepada masyarakat ilmiah.

B.SARAN
               Dengan mengetahui tentang metode ilmiah dan tahapan-tahapan dalam metode ilmiah, dapat kita pergunakan sebagai bekal dalam penelitian yang akan kita gunakan nantinya. Tampaknya dengan perkembangan alam pikiran yang semakin luas, manusia tidak akan berhenti berpikir dan mencari tahu tentang suatu kebenaran, sehingga pembuktian ilmiah sangat diperlukan untuk membuktikan keingintahuan manusia akan kebenaran tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Aryana, Ida Bagus Putu.dkk.2005. Ilmu Alamiah Dasar. Singaraja:Undiksha
Sudjadi, Bagod.2007. Biologi untuk SMA Semester Pertama. Jakarta:Yudistira
Aryulina, Diah.2006.Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta:Erlangga